Jumat, 01 Mei 2015

Pulau Tidung

Wisata Ala Backpacker di Pulau Tidung Coba ketik kata Pulau Seribu di Google. Pasti muncul berbagai situs biro perjalanan yang mengiming-imingi kegiatan wisata ke berbagai pulau dan pantai yang indah dengan harga murah. Namun, semurah-murahnya harga yang ditawarkan oleh biro wisata, masih lebih murah jika kita berani mengurus seluruh keperluan wisata sendiri atau berwisata ala backpacker. Ada beberapa pulau yang bisa disambangi wisatawan tanpa melalui biro wisata. Salah satunya adalah Pulau Tidung. Pulau Tidung merupakan satu dari sedikit pulau berpenghuni di gugusan Kepulauan Seribu. Karena berpenghuni, wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan penduduk lokal untuk urusan akomodasi, transportasi, dan makanan, tanpa melalui pihak ketiga. Jangan malu untuk bertanya kepada penduduk lokal agar bisa menemukan penginapan dan tempat makan yang sesuai dengan anggaran. Tapi, bagi kamu yang tak mau repot menentukan semuanya sendirian, tak ada salahnya menghubungi salah satu agen wisata terpercaya untuk berlibur di Pulau Tidung. Transportasi ke Pulau Tidung Wisatawan bisa mencapai Pulau Tidung dari 3 titik yang berbeda di Jakarta yaitu dermaga Kali Adem, dermaga Muara Angke dan dermaga Marina. Lama perjalanan berkisar antara 1-3 jam tergantung jenis kapal yang digunakan dan titik keberangkatan wisatawan. Dari dermaga Kali Adem, tersedia KM Kerapu dan KM Lumba-lumba yang dioperasikan oleh pemerintah. Tarif kapal ini hanya sekitar Rp32.000 per penumpang sekali jalan. Kapal menuju Pulau Tidung dari Kali Adem berangkat setiap pukul 07.00, namun calon penumpang harus sudah mendaftar sejak pukul 06.00. Lama perjalanan dari dermaga Kali Adem ke Pulau Tidung adalah sekitar 2 jam. Wisatawan juga bisa berangkat dari dermaga Muara Angke dengan menggunakan kapal kayu milik nelayan. Namun, kapal ini agak kurang nyaman karena kondisinya yang berdesak-desakan. Kapal kayu nelayan belum akan berangkat jika seluruh ruang belum terisi penuh oleh penumpang. Lama perjalanan ke Pulau Tidung menggunakan kapal kayu nelayan bisa mencapai 3 jam karena kapal kerap singgah ke Pulau Pari untuk menurunkan penumpang. Tarif kapal nelayan dari Muara Angke adalah sekitar Rp35.000. Jika ingin merasakan perjalanan yang lebih cepat dan nyaman. Wisatawan bisa menggunakan speed boat dari dermaga Marina di Ancol. Sesuai dengan istilah “ada rupa ada harga”, tarif yang ditawarkan oleh layanan kapal ini tentunya jauh lebih mahal dibanding kapal-kapal sebelumnya. Wisatawan harus membayar sekitar Rp250.000 per orang untuk menyeberang ke Kapal Tidung dari Marina. Lama perjalanannya kurang lebih 1 jam. Akomodasi di Pulau Tidung Setibanya di Pulau Tidung, jangan menunjukkan tampang lugu dan bingung karena akan menarik perhatian para calo wisata di sana. Berjalanlah dengan penuh percaya diri bak artis sinetron sambil mencari warung makan terdekat. Mengapa warung makan? Selain cocok untuk mengganjal perut, warung makan adalah tempat yang tepat untuk berinteraksi dengan warga lokal. Makanlah sambil mengobrol santai dengan orang-orang yang ada di warung makan sambil menyinggung masalah penginapan. Jika beruntung, akan ada orang baik hati yang bersedia menyewakan rumahnya dengan harga super murah (sekitar Rp100.000 per malam). Yang kurang beruntung mungkin malah bertemu dengan calo wisata di rumah makan tersebut. Pada hari kerja, penginapan bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah. Namun, pada akhir pekan dan musim liburan, rata-rata penginapan di Pulau Tidung memasang tarif sekitar Rp250.000 per malam. Kegiatan Wisata di Pulau Tidung Sebagai pulau kecil dengan luas hanya sekitar 109 hektar, kegiatan wisata yang ditawarkan oleh Pulau Tidung tak jauh-jauh dari wisata pantai. Pengunjung Pulau Tidung bisa bersepeda santai mengelilingi pulau, berenang, snorkeling, naik banana boat, atau menyusuri jembatan cinta yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil. Jembatan cinta cukup populer di kalangan wisatawan, khususnya yang datang bersama kekasih atau istri. Jembatan kayu ini memiliki lengkungan di bagian tengah yang bisa dilewati oleh kapal. Dari lengkungan inilah anak-anak lokal sering terjun ke air untuk menghibur wisatawan. Pengunjung yang berani juga boleh menguji nyali dengan ikut terjun dari jembatan cinta bersama para bolang di Pulau Tidung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar